TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Film Dilan 1991, Fajar Bustomi mengakui mengalami peningkatan anggaran dalam penggarapan filmnya ini. Namun hal tersebut tidak menjadi masalah, untuk hasil film yang katanya lebih baik dari Dilan 1990.
"Kalau saya sih budget enggak tahu, terakhir dibilang over budget, tapi Pak Ody (produser) ikhlas, mudah-mudahan filmnya sukses," kata dia dalam konfrensi pers Film Dilan 1991 di XII Kemang Vilage, Kamis, 17 Januari 2019.
Fajar mengatakan membengkaknya anggaran tersebut dikarenakan hal teknis yang dia lakukan. Seperti kamera yang digunakan, alat-alat pendukung, dan izin lokasi, yang membutuhkan biaya yang cukup besar.
Namun, Fajar meyakini dari segi sinematografi Film Dilan 1991 lebih baik dari Dilan 1990. "Misal kita ubah lensanya, ada beberpa yang pakai lensa klasik, ini akan kelihatan bagi yang ngerti teknis pembuatan film sih," tutur dia.
Untuk suasana di lokasi syuting, Fajar juga meminta jalanan basah untuk menghidupkan suasana romantis dalam film tersebut. Selain dibuat basah, dia juga ingin jalann tersebut ditutup untuk keperluan syuting. Hal tersebut dikabulkan oleh Ody Mulya sebagai Produser film tersebut.
Lagu-lagu yang digunakan dalam Film Dilan 1991, juga menggunakan lirik yang diciptakan oleh Pidi Baiq, Penulis Novel Dilan. "Ini beruntungnya saya, Ayah Pidi sudah menyiapkan untuk film, dia yang bikin lagunya, makanya lebih kena," tutur Fajar.
Baca: Segera Syuting, Ini Deretan Pemain Dilan 1991
Produser Film Dilan 1991, Ody Mulya menuturkan pencapaian 6,3 juta penonton film sebelumnya merupakan beban baginya. Dia berharap dengan penggarapan Film Dilan 1991 yang lebih matang, dapat mendatangkan penonton lebih banyak. "Karena kita harus mempertahankan untuk menjadi lebih baik dan konten yang lebih menarik, Dilan 1991 mudah-mudahan lebih baik dan penontonnya meningkat," ujar Ody.